Sumatera Perlahan Bangkit, Korban Meninggal Capai 1.016 Jiwa


Penulis: Admin Wizstren
15 Dec 2025
Bagikan:
By: Admin Wizstren
15 Dec 2025
6 kali dilihat

Bagikan:

Duka mendalam masih menyelimuti Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Banjir bandang dan longsor yang menerjang wilayah-wilayah tersebut meninggalkan luka yang belum kering, sekaligus duka yang terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, Minggu, 14 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana tersebut telah mencapai 1.016 orang.

Angka itu bertambah setelah tim gabungan kembali menemukan 10 jasad korban dalam proses pencarian. Penemuan tersebut di Aceh sebanyak 9 orang, serta 1 orang di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan bahwa sebelumnya jumlah korban meninggal tercatat 1.006 jiwa.

“Di Aceh sembilan dan satu di Kabupaten Agam sehingga total yang kemarin 1.006 jiwa, hari ini bertambah menjadi 1.016 jiwa,” ujar Abdul Muhari.

Secara keseluruhan, Aceh menjadi wilayah dengan jumlah korban meninggal terbanyak, yakni 424 jiwa. Disusul Sumatera Utara sebanyak 349 jiwa, dan Sumatera Barat sebanyak 243 jiwa. Dalam kurun satu pekan terakhir, korban meninggal dunia bertambah 66 orang, menandakan beratnya proses pencarian di tengah medan yang sulit dan cuaca yang kerap berubah.

Tak hanya korban jiwa, ratusan orang masih dinyatakan hilang. Hingga Ahad, BNPB mencatat 212 orang belum ditemukan. Dalam sepekan terakhir, jumlah korban hilang berkurang 58 orang, seiring ditemukannya korban maupun laporan keluarga yang mulai terkonfirmasi.

Di balik angka-angka itu, ribuan keluarga masih bertahan dalam keterbatasan. Sebanyak 624.670 orang tercatat masih berada di pengungsian. Jumlah ini memang menurun dibandingkan data Sabtu yang mencapai 654.542 jiwa, namun kondisi para pengungsi masih memerlukan perhatian serius. Jika dibandingkan dengan data 7 hingga 8 Desember 2025, jumlah pengungsi telah berkurang signifikan hingga 356.297 jiwa, menandakan sebagian warga mulai kembali ke rumah, meski banyak yang mendapati tempat tinggal mereka rusak berat atau bahkan hilang tersapu bencana.

Hingga kini, tim SAR gabungan yang terdiri dari BNPB, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat setempat masih fokus pada pencarian dan pendistribusian bantuan. Proses pencarian korban difokuskan pada 13 titik lokasi yang dinilai memiliki potensi tinggi ditemukannya korban. Tanah berlumpur, material kayu, serta puing-puing bangunan menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya bencana yang melanda kawasan tersebut.

Di tengah kepedihan ini, kita semua diajak untuk merenungi bahwa musibah adalah bagian dari ketetapan Allah SWT, sekaligus ujian keimanan dan kepedulian sosial.

Musibah ini bukan hanya tentang angka korban, tetapi tentang kemanusiaan dan empati. Saat saudara-saudara kita kehilangan orang tercinta, rumah, dan harapan, maka tangan-tangan kebaikan menjadi cahaya di tengah gelapnya cobaan.

Saatnya kita hadir, tidak hanya dengan doa, tetapi juga dengan aksi nyata, agar para korban bencana di Aceh dan Sumatera dapat bangkit kembali dari duka yang mendalam. Di website resmi berikut https://wizstren.id/program/tanggap-bencana Wizstren menjadi jembatan untuk  niat baik dari kita semua, donasi dapat berupa uang tunai, bahan makanan pokok,  pakaian dan obat-obatan.

Sumber Gambar: www.bola.com

Penulis: Admin Wizstren
Tags: WIZSTREN Kemanusiaan Bencana Alam Banjir

Berita Lainnya

Mitra Yayasan Wizstren