Jakarta, Wizstren.id — Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) tengah menyiapkan pembentukan bank pesantren syariah. Bank baru ini bertujuan untuk membangkitkan kemandirian ekonomi pesantren yang beberapa waktu ini masih terabaikan.
“Entah setahun atau dua tahun lagi,” kata Ketua Umum Hebitren, KH Moh Hasib Wahab Chasbullah dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta, pada Selasa (27/10/2020).
Kiai Hasib menjelaskan pembentukan bank pesantren tersebut merupakan satu dari tiga program unggulan yang sedang dijalankan oleh Hebitren. Pihaknya juga melihat ada potensi santri yang sangat besar di Indonesia di balik pembentukan bank ini.
Saat ini, kata Kiai Hasib, kurang lebih ada 30 ribu pesantren di Indonesia. Jika satu pesantren saja dihuni 1000 santri, maka totalnya menjadi 30 ribu santri.
“Sehingga, potensi besar ini ingin dimanfaatkan juga oleh Hebitren melahirkan dana abadi pesantren. Sumbernya berasal dari wakaf, infaq, sedekah, dan zakat. Tak terbatas pada santri yang sedang mondok, tapi juga alumni. Harapannya, dana ini tak hanya bisa mengembangkan pesantren, tapi juga bangsa,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, Hebitren juga bertekad untuk semakin memberdayakan holding bisnis antar pesantren. Bagi Kiai Hasbi, bisnis di pesantren bisa lebih berkembang dibandingkan sekedar UMKM saja, tetapi bisa mencapai level pabrik dan perusahaan besar. “Itu cita-cita Hebitren,” pungkas Kiai Hasib.
Sementara itu Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mendukung pengembangan ekonomi pesantren seperti yang disampaikan oleh Kiai Hasib.
Untuk itulah, kata Perry, BI saat ini sedang menyiapkan peta jalan program-program kemandrian ekonomi pesantren. “BI menempatkan peran penting pesantren dalam ekonomi syariah,” katanya.
Penulis: Admin
Tags:
Hebitren
Pesantren
Kemandirian
Bank Indonesia
Gerakan Ekonomi